Laporan Akhir Kegiatan Magang Peserta Didik MA Nurussyahid Kertajati di Desa Panyingkiran kecamatan Jatitujuh


  BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sistem ganda adalah realisasi dari misi Sekolah untuk membentuk manusia pembangunan yang mampu berperan sebagai tenaga yang terampil di tingkat menengah yang layak kerja dan mandiri dalam berbagai kemampuan serta sesuai dengan kemampuan kebutuhan lapangan pekerjaan.
Penyediaan lapangan tenaga kerja yang terampil adalah tanggung jawab kita yang bisa diambil melalui jalur formal dan non formal. Salah satu jalur formal adalah melalui Sekolah, tetapi tidak mungkin sekolah menyediakan tenaga kerja yang terampil dan profesional tanpa adanya kerjasama antara pihak sekolah dan pihak industri, karena pihak sekolah hanya gambaran kerja saja belum menggambarkan pelaksanaan kerja yang sebenarnya.
Praktek Kerja Industri yang merupakan salah satu pembelajaram dari metode pendidikan sistem ganda yang sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan, mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.     Untuk meningkatkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
2.     Menumbuhkan kepada siswa untuk menyesuaikan diri pada iklim kerja yang sebenarnya.
3. Memberi suatu pengalaman kerja yang merupakan suatu proses pendidikan.
4.  Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang profesional.

1.1.1. Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah dan Asal-usul Desa
Pada tahun 1816 seorang bernama Ki Bagus Rangin (Babot Cirebon) mengadakan pemberontakan terhadap penjajah Belanda. Dan pada tahun 1820 mereka diserang penjajah. Dalam pertarungan tersebut, pasukan yang dipimpin Ki Bagus Rangin mengalami kekalahan. Dalam kekalahan tersebut, mereka dievakuasi ke suatu tempat. Di tempat itu, mereka menanam 7 buah pohon jati. Sejak saat itu, daerah tempat itu dinamai Jatitujuh. Jati yang ditanam tersebut telah berumur ratusan tahun. Jati tersebut harus dijaga tetap berjumlah tujuh. Apabila ditebang, harus tetap ditanam penggantinya. Kini hanya terdapat 3 buah pohon jati yang masih asli sejak awal.
Desa Panyingkiran adalah desa di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Bermula dari perkelahian antara masyarakat Sumedang dan Majalengka yang disebabkan karena adu domba. Dalam perkelahian ini, masyarakat Sumedang dipimpin oleh Panglima Kornel, sedangkan masyarakat Majalengka dipimpin oleh Ki Bagus Rangin. Ketika masyarakat Majlengka mengalami kekalahan, mereka menyingkir ke daerah sekitar sungai Cimanuk. Dari kata menyingkir ini muncul kata keterangan tempat, yaitu Penyingkiran (tempat menyingkir/evakuasi). Karena masyarakat itu bersuku Sunda yang fasih berbahasa Sunda, kata itu berganti menjadi Panyingkiran yang kini menjadi nama desa ini.
Pada awalnya desa ini bermukim di sekitaran sungan Cimanuk. Pada tahun 1816-1820 dibangun bendungan Rentang. Setelah bendungan ini dibangun, di daerah ini sering terjadi banjir. Tujuh tahun kemudian ketika seorang pengamat perairan dari Belanda bernama Tn. Khrom mengeluarkan keputusan untuk memindahkan pemukiman ini ke dareah utara.
Secara Kronologis atau pengakuan masyarakat di Desa Panyingkiran ada terdapat tempat yang dianggap keramat yaitu Makam Buyut Hujung serta patilasannya yang dinamakan Singadarepa yang konon katanya ketika ada Polisi yang berjalan melewati patilasan singadarepa maka jabatannya akan turun.
Di urusan Kesenian di Desa Panyingkiran ada Kesenian yang dilarang masuk ke Desa Panyingkiran selama tidak melanggar norma-norma kemanusian dan agama selama menghibur masyarakat khalayak ramai contohnya tidak boleh mengadakan hiburan seperti Organ, sandiwara, tarling dan lainnya ketika Malam Jumat dan tidak ada benda peninggalan sejarah.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten. Sejarah desa merupakan suatu kejadian yang telah terjadi di masa lampau suatu desa yang pada akhirnya sejarah desalah yang membuat desa dapat bercermin dari masa lampaunya untuk menjadi lebih baik di masa depan. Manfaat sejarah desa bagi masyarakat adalah untuk:
Penyadaran dan refleksi tentang keberadaan dirinya selama ini.
1.     Penyadaran tentang perlunya usaha-usaha untuk memperbaiki keadaan dan kehidupannya.
2.     Sedangkan manfaat sejarah desa bagi lembaga program atau orang luar adalah untuk:
3. Memberikan wawasan dan pemahaman tentang cara berpikir masyarakat.
4.     Menjadi acuan dalam menyusun program di wilayah tersebut.

1.1.3. Kegiatan Usaha
Di kantor balai desa Panyingkiran kec.jatitujuh merupakan instasi pemerintah yang melayani masyarakat wilayah pedesaan. Dengan memberikan layanan yang penuh kepada masyarakat dalam hal administrasi kependudukan seperti pembuatan KK, surat keterangan kematian, keterkaitan dengan agraria(pertanian),surat krleterangan tidak mampu serta surat perizinan lainnya.
1.1.4 Inventarisasi Peralatan di Perusahaan
Ketika penulis magang di desa Panyingkiran kec.jatitujuh Inventarisasi peralatan di perusahaan lebih cenderung menggunakan peralatan yang berhubungan dengan perkantoran dan bidang pelayanan masyarakat seperti komputer,laptop,printer dan lainnya adapun rinciannya sebagai berikut:
1.     Komputer 1 Set
2.     Printer 1 Set
3.     Kursi 10 buah
4.     Meja 7 buah
5.     Kipas angin 3 buah
6.     Ruangan 6 buah termasuk dapur
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Prakerin
Kegiatan Prakerin dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:
1.     Meningkatkan mutu dan pendidikan kejuruan melalui peran dunia kerja.
2.     Menigkatkan proses efisien pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
3.     Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
4.     Memberi pengetahuan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses pendidikan.
5.     Memperoleh kesetaraan dan kesepadanan antara sekolah dan dunia kerja.
1.2.2. Tujuan Pembuatan Laporan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan Prakerin ini antara lain:
1.     Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan pakerin,
2.     Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari sekolah yang berhubungan dengan hasil prakerin,
3.     Siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat diuji keilmihannya.
BAB II
PROSES PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
 Nama Dunia Industri                :    Desa Panyingkiran
 Alamat                                           :    Kecamatan Jatitujuh
Tanggal Mulai Prakerin              :    13 maret 2017
Tanggal Selesai Prakerin           :    10 April 2017
Jumlah Hari Kerja                        :    40 Hari
2.2. Alat dan Bahan Yang Digunakan
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam pelaksanaan Prakerin atau proses kerja meliputi
1.     Komputer
2.     Kertas
3.     Bolpoin
4.     Printer
2.3. Gambar Kerja
Terlampir
2.4.  Proses Pelaksanaan
Dalam melaksanakan Prakerin, saya mendapatkan banyak pengalaman. Pekerjaan yang saya lakukan diantaranya:
1.     Membuat Surat undangan
2.     Membuat surat SKCK
3.     Mendata kependudukan
4.     Sortir pajak
5.     Surat pengajuan membuat KTP
6.     Dll
2.5. Implementasi Keselamatan Kerja
Di kantor desa panyingkiran jatitujuh sangatlah mengutamakan keselamatan kerja untuk para pegawinya maupun tamu baik itu berupa peraktek ataupun tulisan. Implementasi praktek contohnya diadakannya makan siang agar para pegawainya tidak kelaparan dan lainnya. Sedangkan implementasi berupa tulisan contohnya disana banyak tertempel poster yang mengajak para pegawainya untuk menjaga kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya.
2.6. Hasil Yang Dicapai
1.     Selama melaksanakan kegiatan Prakerin saya memperoleh hasil, antara lain:
2.     Dapat mengetahui seluk beluk dunia kerja
3.     Dapat menerapkan prinsip teliti dan hati-hati saat melakukan tugas.
4.     Dapat menerapkan kerapian dalam penataan arsip/berkas.
5.     Dapat mendorong semangat dan tanggung jawab menjadi tenaga kerja yang profesional.
BAB III
TEMUAN
3.1. Keterlaksanaan (Faktor Pendukung dan Penghambat)
1.      Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang membantu saya selama melaksanakan kegiatan Prakerin diantaranya:
1.     Lingkungan kerja yang bersih
Lingkungan kerja yang bersih membuat saya merasa nyaman dalam melaksanakan tugas.
2.     Karyawan yang baik dan ramah
3.     Karyawan yang baik dan ramah membuat saya tidak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4.     Fasilitas yang memadai
5.     Fasilitas yang memadai dapat membantu saya sehingga kami bisa mengerjakan tugas dengan cepat.
2.      Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan. Begitu pula dengan saya yang baru mengenal dunia kerja, saya juga mengalami berbagai hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain:
1.     Kurangnya pengalaman
Kami belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang saya kerjakan kadang tersendat-sendat.
2.     Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa
Ketrampilan dan kreativitas saya masih kurang karena saya belum terjun ke lapangan kerja.
3.     Kurangnya menguasai peralatan kantor
Ada beberapa peralatan kantor yang belum saya kuasai, sehingga saya harus meluangkan waktu untuk berlatih terlebih dahulu.
4.     Teori dan praktek yang tidak sesuai
Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima di sekolah dengan pelaksanaan atau praktek pekerjaan yang sesungguhnya di lapangan menyebabkan hasil yang dicapai kurang maksimal dalam pelaksanaannya.
3.2.  Manfaat Yang Diperoleh
1.     Manfaat yang saya peroleh selama Prakerin antara lain:
2.     Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.
3.     Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.
4.     Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung  jawab dalam melaksanakan tugas.
5.     Dapat memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh di sekolah.
6.     Dapat membandinggkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan yang dibutuhkan di dunia kerja.
3.3. Pengembangan Ilmu
Selama saya melakukan kegiatan Prakerin, banyak sekali pengalaman yang saya  dapat. Mungkin dari pengalaman tersebut dapat mendorong dan membantu saya agar lebih giat, semangat, bertanggungg jawab dan terampil dalam bekerja, Sehingga saya bisa menjadi orang yang berguna dalam masyarakat.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dengan adanya Praktek Kerja Industri (Prakerin) dapat mengambil kesimpulan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (Sekolah). Pengalaman kerja yang didapatkan akan membuat para siswa memiliki keahlian yang profesional dalam bidangnya, dan mendidik para siswa untuk memiliki rasa disipin dan tanggung jawab yang tinggi.
4.2. Saran
Berikut saya sampaikan saran-saran agar pelaksanaan Prakerin mendatang bisa menjadi lebih baik.
1. Bagi Sekolah
1.     Hendaknya memilih tempat Prakerin yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal siswa.
2.     Hendaknya penempatan peserta Prakerin disesuaikan dengaan program studi masing-masing siswa.
3.     Hendaknya tetap menjaga hubungan baik dengan tempat Prakerin.
4.     Hendaknya kegiatan  Prakerin dilaksanakan secara serentak.
2. Bagi Tempat Prakerin

0 Response to "Laporan Akhir Kegiatan Magang Peserta Didik MA Nurussyahid Kertajati di Desa Panyingkiran kecamatan Jatitujuh"

Post a Comment