DO'A SEPANJANG APAPUN YANG KITA PANJATRKAN TANPA MEMBACA SHOLAWAT KEPADA BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW "MUDABDABUN" DIANTARA BUMI DAN LANGIT, MARI KITA MENCINTAI NABI SAW DENGAN MEMPERBANYAK SHOLAWAT KEPADANYA.
ACARA PEMBERANGKATAN JAMA'AH HAJI DESA BANTARJATI KERTAJATI
BAPAK HAJI OJO DAN IBU
MENCINTAI RASULULLAH SAW
اَلْحَمْدُ لله
الَذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَهَدَانَا إلَى صِرَاطِ
الْمُسْتَقِيْمِ صِرَاطِ الَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ
عَلَيْهِمْ وَلَاالضَالِّيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ
الْحقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًارَسُوْلُ الله صَادِقُ
الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا محمدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا محمدٍ فِى اْلاَخِرِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ تَعَالَى حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاَخْلِصُوْا لَهُ
الْعِبَادَةَ فَقَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَخْلَصَ اَعْمَالَهُ لِهَِّى
قال الله تعالى
: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ.
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Hadirin
jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Pada
kesempatan ini marilah kita perkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan iman dan takwa yang sebenar-benarnya. Berusaha keras
melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarang.
Hadirin,
as’adakumullâh,
Memasuki
bulan Rabi’ul Awal di tahun 1440 H ini marilah kita mengingat peristiwa penting
berkenaan dengan kelahiran manusia sempurna pilihan Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam, yakni Baginda
Nabi Muhammad ﷺ. Mengingat dalam arti mempelajari sejarah perjuangannya dalam
mendakwahkan agama Islam, meneladani kebaikan-kebaikan akhlaknya, dan mengikuti
sunnah-sunnah serta memperbanyak bacaan shalawat atasnya. Agar kita semua
termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh rasulillah ﷺ dan akan mendapatkan syafaatnya di dunia sampai di akhirat
kelak. Maka dari itu pada kesempatan ini khatib mengangkat tema “Agar Dapat
Mencintai dan Dicintai Rasulullah ﷺ.”
Ma’asyiral
muslminin wazumratal mu’minin hafidhakumullâh,
Bulan ini adalah bulan yang sangat mulia. Bulan
di mana lahir manusia pilihan Allah sebagai utusan di muka bumi, yakni Baginda
Nabi Muhammad SAW bin Abdillah. Beliau bukan hanya diutus untuk kalangan bangsa
Arab saja, namun seluruh manusia bahkan alam semesta. Sebagaimana dijelaskan
dalam Al-Qur’an Surat as-Saba’ ayat 28:
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ
النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Artinya:
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui.” (QS. As-Saba’[34]: 28).
Prof
KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, (2002: 519) memandang ayat
ini memiliki empat hal pokok yang harus dimengerti, yaitu adanya utusan Allah
dalam hal ini Rasulullah Sayidina Muhammad ﷺ, ada yang mengutus yakni Allah ﷻ., yang diutus kepada mereka seluruhnya yakni alam, dan risalah,
yaitu rahmat yang bersifat luas. Menurutya bahwa Rasulullah Sayidina Muhammad ﷺ bukan sekadar membawa rahmat bagi seluruh alam namun justru
kepribadian beliau lah yang menjadi rahmat. Begitu mulianya sifat Rasulullah
Muhammad sehingga Allah menyebutkan dengan pujian yang sangat agung.
Kemuliaan
sifat Rasulullah tercermin dalam cara beliau berdakwah. Sehingga Islam dikenal
sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat. Bapak Usman
Abu Bakar dalam bukunya Paradigma dan Epistimologi Pendidikan Islam (2013:
65) memahami pengertian rahmat pada diri Rasul adalah ajaran tentang persamaan,
persatuan dan kemuliaan umat manusia, hubungan sesama manusia, hubungan sesama
pemeluk agama, dan hubungan antar agama. Rasulullah mengajarkan untuk saling
menghargai, saling menolong, menjaga persaudaraan, perdamaian, dan sebagaianya.
Lebih dari itu, Rasulullah juga mengajarkan etika terhadap binatang. Sehingga
dalam melakukan sembelihan binatang pun diajarkan cara-cara yang maslahat dan
tidak menyakiti binatang.
Sidang
Jumat hafidhakumullâh,
Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa visi pendidikan Rasulullah adalah terciptanya kedamaian
dan keselamatan dunia dan akhirat. Sepantasnya sebagai umatnya kita semua kaum
muslimin bersyukur atas diutusnya Rasulullah dan senantiasa mencintai
beliau dengan sepenuh hati, dengan kecintaan yang sebenar-benarnya.
Walaupun
tidak ada aturan yang menjelaskan cara mencintai rasul secara khusus, namun
kecintaan terhadap Rasulullah dapat dibuktikan dengan beberapa hal, di
antaranya dengan memperbanyak membaca shalawat. Sebagaimana diperintahkan dalam
Al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 56,
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab[33]: 56).
Bapak
Amin Syukur dalam bukunya Terapi Hati (2012: 123) menjelsakan para
sahabat Rasulullah telah membuktikan kecintaanya terhadap Rasulullah secara
nyata. Pertama, Sayidina Ali Bin Abi Thalib menggantikan Rٌasulullah
saat pengepungan oleh kaum Quraisy pada saat Rasulullah hendak hijrah Ke Yasrib
(Madinah). Kedua, berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj. Ketika
tidak ada satupun orangpun yang percaya kepada rasulullah telah diisra
mi’rajkan, Sayidina Abu Bakar Ash-Shidiq RA lah orang yang pertama kali
meyakini akan kebenaran tersebut. Ketiga, Sayidina Umar Bin
Khattab tidak rela Rasulullah dikabarkan telah meninggal, sehingga siapapun
yang berani mengatakan berita itu akan dipenggal kepalanya oleh beliau. Keempat,
Sahabat Umu Sulaym mengumpulkan keringat Rasulullah dan diabadikan.
Selain
memperbanyak bacaan shalawat, cara kita mencintai Rasulullah adalah dengan
mengikuti sunnah-sunnahnya. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun segala
kebiasaan sikap Rasulullah. dengan jalan memperbanyak bershalawat dan mengikuti
sunnah-sunnah rasullah semoga kita semua menjadi orang-orang yang dicinta oleh
Rasulullah.
Dikisahkan
dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, Syekh Abu Bakar Asy- Syibli
mendatangi Sidi Ibn Mujahid, secara sepontan Sidi Ibn Mujahid merangkul dan
mencium kening Syekh Abu Bakar Asy- Syibli. Syekh Abu Bakar Asy- Syibli
pun bertanya tentang hal itu. Sidi Ibnu Mujahid menceritakan bahwa ia pernah
bermimpi dan melihat Rasulullah mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn
Mujahid bertanya kepada Rasulullah, hal apa yang menyebabkan Rasulullah begitu
mencintai Syekh Syibli. Rasulullah menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca
dua ayat terakhir Surat at-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu.
لَقَدْ
جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ
عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ
الْعَظِيمِ
Dan
membaca shalawat
صَلَّى اللهُ
عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد
Kemudian
Sidi Ibn Mujahid menanyakan akan hal itu terhadap syaikh syibli dan ternyata
syaikh syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan rasullah dalam mimpi Ibn
Mujahid.
Melihat
kisah tersebut, bukan hanya berapa banyak shalawat yang dibaca, namun
konsisten, terus menerus dan kecintaan sebenar-benarnya kepada Rasulullah.lah
yang dapat menjadikan kita semua dikenal oleh Rasulullah dan akan mendapatkan
cintanya.
0 Response to "BAGAIMANA CARA MENCINTAI BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW, MARI KITA BACA "
Post a Comment