Bagaimana Sebaiknya Sikap Seorang Muslim Ketika sedang menghadapi musibah atau Ujian ?

Foto Camat Baru dan Camat Lama Kecamatan Kertajati 2019


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita selaku umat Islam (Orang Muslim) akan selalu dihadapkan kepada  berbagai persoalam hidup dan  kehidupan, mungkin terkadang ada persoalan atau  masalah yang kita dapat atasi, tetapi banyak pula masalah atau pesoaalan yang kita tidak mampu pecahkan. Adapun yang menjadi permasalahannya adalah Mampukah kita menghadapi persoalan tersebut ?

Kita selaku umat Muslim mestinya harus mampu dan tegar didalam menghadapi berbagai macam peliknya persoalan hidup dan kehidupan ini. Sebab paling tidak ada empat hal yang harus kita hadapi yaitu : Kalau kita tidak taat mungkin kita akan maksiat, dan kalau kita tidak dapat ni’mat mungkin kita akan dapat musibah.  Sebagai seorang Muslim kita harus dapat menentukan sikap memilih salah satu dari empat dengan melakukan empat kewajiban :

1.Kewajiban bagi Orang yang Taat agar selalu Ikhlas
Kalau kapasitas kita sebagai orang yang selalu ta’at  beragama maka jadikanlah Niat  karena Allah SWT. Sebagai landasan pijakan didalam menjalankan hidup dan kehidupan ini, karena dengan Ikhlas ini akan berbuah pahala dan pertolongan dari Allah SWT. Dalam menghadapi berbagai persoalan. Hadits Rasulullah berbunyi yang artinya adalah :
Sesungguhnya segala amal harus disertrai niat, dan sesungguhnya pahala tiap manusia bergantung kepada apa yang diniatinya.” ( HR. Bukhari-Muslim)

2.Kewajiban bagi Orang yang Ma’siat agar segera Tobat
Orang yang baik itu bukan orang yang sedikitpun tidak memiliki cacad atau tidak pernah salah tetapi  orang yang baik itu adalah orang yang apabila ia berbuat dosa segera bertobat dengan tidak akan melakukannya dan mengulanginya lagi
Salah satunya adalah dengan kita memperbanyak kalimah “ Istigfar” Dari Ibnu Umar, Nabi SAW. Bersabda :
“ Sungguh, Allah menerima taubat manusia, sepanjang ia belum sakaratul maut”. ( dari Mashabih )

3.Kewajiban bagi Orang yang mendapatkan Ni’mat  agar selalu bersyukur
Syukur adalah menerima atas ni’mat Allah yang telah diterima oleh kita,salah satunya paling tidak dengan lisan kita mengucapkan terima kasih melalui ucapan Al-hamdulillah, dan tingkah kita dengan tidak meninggalkan sholat lima waktu. Ada tiga hal ni’mat yang diharapkan manusia dan perlu kita syukuri :
1.Ni’mat Harta benda yaitu syukurannya dengan memperbanyak Sodaqoh
2.Ni’mat Ilmu yaitu syukurannya dengan mengamalkannya
3,Ni’mat Pangkat dan Kedudukan syukurannya dengan tidak menyalah gunakan  kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Ingat Pesan Allah dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7. intinya adalah barangsiapa pandai bersyukur  maka Allah akan terus menambahnya.

4.Kewajiban bagi Orang yang mendapatkan Musibah  agar selalu Sabar
Sebagai Manusia tentu tidak akan selamanya berada pada titik kenimatan atau kebahagiaan, tapi satu waktu manusia akan dihadapkan kepada sebuah tantangan, rintangan dan cobaan yang bermacam-macam sesuai dengan kapasitas dan keahliannya. Maka sebagai mahluk yang bernama manusia alangkah baiknya jika kita dihadapkan kepada musibah itu adalah belaku Sabar  Dan dalam sabar kita dituntut untuk melakukan dua hal penting :
1.  Berusaha Bathiniyah yaitu berdo’a dengan sungguh-sungguh agar Allah segera mengangkat bencana itu.
2.  Berusaha Lahiriyah yaitu dengan melakukan kerja keras agar segera terhindar dari musibah dan cobaan.
   Perlu diingat bahwa sabar itu ada tiga macam :
1. Sabar dalam menghadapi Musibah, pahalanya 300 derajat dari Allah
2.  Sabar dalam menjalankan taat dan ibadah, pahalanya 600 derajat dari Allah
3.   Sabar dalam mengekang laku ma’siat, pahalanya 900 derajat dari Allah
Jadi Sikap orang Muslim harus selalu Oftimis (yakin /  pasti ) didalam menghadapi peliknya masalah hidup dan kehidupan ini, jangan ada kata menyerah, maju terus pantang mundur mental baja agar hidup lebih baik dan selalu luar biasa. Dengan selalu mengarap ridho Allah Swt. 
Oleh karena itu Setiap orang yang hidup di alam dunia dan sehat akalnya, tentu hidupnya ingin selamat dari berbagai macam bahaya, ingin bahagia, ingin aman, ingin tentram, ingin subur dan juga makmur.   
         Tujuan akhir kita  adalah untuk mencapai keridlon Allah swt. Dengan melaksanakan syari’at-Nya di muka bumi ini, sebagai pedoman hidup individual (perseorangan), hidup berkeluarga, maupun hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Agar hidup ini sesuai dengan syari’ah, maka dalam kehidupan harus terlaksana nilai-nilai keadilan, kemaslahatan, mengandung rahmat dan hikmah.
         Untuk itu Imam As-Syatibi telah melakukan Istiqra (penelitian) yang digali dari al-qur’an maupun sunnah, yang menyimpulkan tujuan hukum Islam (Maqashid al-syari’ah) di dunia ada lima hal, yang dikenal dengan Al-maqashid al-khamsah yaitu :
1.    Hifdz Al-Din (Memelihara Agama)
   yang dimaksud dengan agama di sini adalah  agama dalam arti sempit  (ibadah mahdhah)yaitu hubungan manusia dengan Allah swt. Termasuk didalamnya aturan tentang syahadat, shalat, zakat, puasa, haji dan aturan lainnya. Jelasnya Hablum minallah.
2.     Hifdz  Al-Nafs (Memelihara diri ). 
  Termasuk didalamnya larangan membunuh diri sendiri dan membunuh orang lain, larangan menghina dan lain sebagainya.
3.     Hifdz Al-Nasl /irdl( Memelihara keturunan dan kehormatan ) 
       Seperti aturan-aturan  tentang pernikahan, larangan perzinahan dan lain-lain.
4.    Hifdz Al-Mal ( Memelihara harta). 
      Termasuk bagian ini kewajiban kasb al-halal, larangan mencuri dan mengasab harta orang, larangan  masang tonel, judi  dan lain-lainnya.
5.    HifdzAl-Aql(memeliharaAkal). 
     Termasuk di  dalamnya  larangan minum-minuman keras. Semoga bermanfaat untuk kita renungkan dan membuahkan  kesadaran yang mendalam! Amiin.

Oleh : Odong Abdurrahman, S.Pd.I, S.Pd

(Ketua Yayasan Nurussyahid Bantarjati - Kertajati)

0 Response to "Bagaimana Sebaiknya Sikap Seorang Muslim Ketika sedang menghadapi musibah atau Ujian ? "

Post a Comment