KETUA LVRI BESERTA ANGGOTA KABUPATEN MAJALENGKA MELAKUKAN KUNJUNGAN KE MA NURUSSYAHID KERTAJATI DALAM MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 2022
Sejarah dan Makna Hari Pahlawan Nasional 10 November. Genap sudah Indonesia merayakan 77 tahun hari bersejarah di kota Pahlawan, Surabaya. 70 tahun waktu lalu, tepatnya pada tanggal 10 November 1945 adalah hari yang begitu bersejarah buat tanah air, Hari Pahlawan. Mungkin tak kebanyakan orang tahu kenapa di tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Pada 10 November 2015 ini ataupun 10 November di tahun tahun yang akan tiba pasti bukan momentum sekedar hadiah buat Indonesia, walau demikian hari itu adalah momentum di mana bangsa Indonesia kembali mengingat seberapa besar jasa para pahlawan yang sudah berjuang keras memerdekakan tanah air ini
Sejarah Hari Pahlawan
Peringatan 10 November jadikan juga sebagai Hari Pahlawan karena pada dahulu kala ada satu peristiwa hebat di mana berlangsung satu konfrontasi di Surabaya pada arek arek Suroboyo (anak anak Surabaya) melawan serdadu NICA. Sumarsono selaku mantan dari gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia) juga turut andil dalam peristiwa itu. Sumarsono lah yang memberi usul pada Presiden Soekarno buat mewujudkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Peristiwa peperangan yang berlangsung di kota Pahlawan itu jadi
legitimasi peran prajurit dalam usaha memerdekakan Indonesia. Menjadikan nilai
kepahlawanan tercanang pada sebuah perjuangan untuk menghadapi agresi militer,
dan guna memobilisasi kepahlawanan dengan militeristik. Maka dari itulah
tanggal 10 November dijadikan sebagai hari Pahlawan.
Latar belakang insiden ini terjadi ialah terdapat peristiwa hotel yamato
Surabaya. Saat itu masyarakat Belanda yang dipimpin oleh Mr. Ploegman
mengibarkan bendera Belanda di puncak hotel Yamato. Hal tesebutlah yang membuat
amarah warga di Surabaya pun naik. Hal itu dinilai sudah menghina kedaulatan
bangsa Indonesia serta kemerdekaan Idonesia yang sudah diploklamirkan di
tanggal 17 Agustus 1945.
Kemudian terjadilah peperangan antara warga Indonesia dengan para tentara Inggris di tanggal 27 Oktober 1945. Beberapa serangan kecil kemudian menjadi besar yang hampir saja membuat para tentara Inggris lumpuh, sebelum pada kelanjutannya Jenderal D.C Hwthorn pun mengharapkan bantuan dari Ir. Soekarno.
Keadaan hari demi hari mulai reda usai menandatangani gencatan senjata
pada 29 Oktober 1945. Akan tetapi, bentrokan senjata masih saja terjadi. Bentrokan
tersebut mencapai puncaknya saat pimpinan tentara Inggris untuk daerah Jawa
Timur, yakni Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh. Mobil yang dinaiki oleh
Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan kelompok milisi dari Indonesia.
Karena sebuah kesalahpahaman, akhirnya terjadilah baku tembak yang kemudian
membuat Brigadir Jenderal Mallaby tewas.
Pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, tentara Inggris melakukan aksi yang
disebutnya sebagai Ricklef pada pojok pojok kota Surabaya. Pertempuran yang
mengerikan pun dibalas dengan pertahanan dari ribuah penduduk kota. Pasukan
Inggris telah berhasil merebut kota dalam waktu tiga hari saja. Namun,
pertempuran benar benar redam setelah tiga minggu. Terdapat sekitar 6000 rakyat
Indonesia gugur serta ribuan penduduk ada yang meninggalkan kota.
Makna Hari Pahlawan
Terdapat ungkapan yang populer menyebutkan bahwa ‘Bangsa yang besar
ialah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa pahlawannya”. Apabila bangsa
tidak memiliki pahlawan berarti sama saja bahwa bangsa tersebut tidak mempunyai
hal yang dibanggakan. Apabila suatu bangsa tak mempunyai sosok yang patut untuk
dibanggakan, maka bangsa itu merupakan satu bangsa yang belum memiliki harga
diri.
Mengapa hari pahlawan diperingati pada tanggal 10 November? Pasalnya, saat itu
para pahlawan bangsa Indonesia telah bertempur keras untuk memerdekakan Tanah
Air. Hanya bersenjatakan bambu runcing, namun para pejuang bangsa ini mampu
menghadapi tentara Inggris yang ada di Surabaya dengan gagah dan berani.
Senjata api yang dimiliki Indonesia saat itu sangatlah minim. Akan tetapi,
perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan Indonesia begitu besar. Terdapat
salah satu tokoh terkenal dalam perjuangan itu, ia adalah Bung Tomo. Bung Tomo
sanggup kobarkan semangat para pemuda di Surabaya melalui siaran siaran radio.
Memang saat ini masyarakat Indonesia tidak lagi turut melawan penjajah seperti
halnya para pahlawan kala itu. Oleh karena itu sekarang ini tugas untuk para
penerus bangsa ini adalah memberikan arti baru mengenai kepahlawanan untuk
mengisi kemerdekaan Indonesia ini yang tentunya seiring dengan perkembangan
zaman.
Sumber berita/Foto : szaktudas.com
0 Response to "KETUA LVRI BESERTA ANGGOTA KABUPATEN MAJALENGKA MELAKUKAN KUNJUNGAN KE MA NURUSSYAHID KERTAJATI DALAM MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 2022"
Post a Comment