BAB IX
MEMAHAMI
HADIS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS
1. Ulama’ hadis sulit sekali
membedakan antara hadis Shahih dan Hasan dan di kalangan ahli hadis pada
umumnya hanya membedakan pada sisi ....
A.
Ke dabitan para rawinya
B.
Keadilan rawinya
C.
Ketegasan rawinya
D.
Status sosial rawinya
E.
Istiqomah rawinya
2.Hadis dari satu segi dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi
kuantitasnya dan kualitasnya. Adapun yang dimaksud dengan tinjauan pada sisi
kuantitasnya adalah .....
A.
Melihat dari sisi kandungan hadis
B.
Mengkaji dari sisi sejarahnya
C.
Mengkaji suatu hadis dari sisi banyaknya rawƯ
D.
Melihat dari sisi apakah hadis tersebut dapat diterima atau ditolak
E.
Melihat pada sisi sanat dan matan hadis
3.Hadis dari satu segi dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi
kuantitasnya dan kualitasnya. Adapun yang dimaksud dengan tinjauan pada sisi
kualitasnya adalah ...
A.
Mengkaji suatu hadis dari sisi banyaknya rawƯ
B.
Melihat dari sisi kandungan hadis
C.
Mengkaji dari sisi sejarahnya
D.
Melihat dari sisi apakah hadis tersebut dapat diterima atau ditolak
E.
Melihat pada sisi sanat dan matan hadis
4. Di bawah ini adalah salah satu pokok pikiran
yang terdapat pada definisi Hadis mutawatir .....
A.
Rawinya dari para sahabat yang terpilih dan terjaga hafalannya
B.
Jumlah rawinya banyak dan mereka mustahil sepakat untuk berdusta
C.
Rawi dari generasi tabi’in bertemu dengan sahabat minimal sudah baligh
D.
RawƯ yang meriwayatkan hadis semua harus laki-laki
E.
Jumlah Tingkatan pada sahabat minimal dua orang
5.Imam Syafi’i berpendapat bahwa sebuah hadis
dapat dikatagorikan sebagai hadis mutawatir apabila jumlah rawi pada tiap
tingkatan minimal.....
A.
4 orang
B.
5 orang
C.
20 orang
D.
40 orang
E.
100 orang
6 Jumhur Ulama bersepakat bahwa hukum
menggunakan dan mempercayai hadis mutawatir adalah.....
A.
mubah
B.
jaiz
C.
wajib
D.
sunnah
E.
mustahabbah
7. Yang disebut Hadis mutawatir adalah apabila suatu
hadis diriwayatkan oleh .....
A.
Banyak rawi
B.
Satu rawi
C.
Dua rawi
D.
Minimal dua rawi
E.
Imam Bukhari, Imam Muslim dan abu Daud
8. Salah satu jenis hadis ahad adalah
hadis masyhur. adapun hadis masyhur adalah yang diriwayatkan oleh rawi
...
A.
Satu
B.
Dua
C.
Tiga
D.
Empat
E.
Lima
9. Hadis yang menjadi shahih karena ada riwayat
lain atau keterangan lain yang menguatkan disebut hadis ....
A.
Shahih lizatihi
B.
Hasan
C.
Hasan li ghairihi
D.
Shahih
E.
Shahih li ghairihi
10. Apabila anda menjumpai sebuah
hadis dan setelah anda teliti ternyata hanya diriwayatakan oleh hanya satu orang
rawi saja maka hadis tersebut dikatagorikan sebagai hadis .....
A.
Masyhur
B.
Aziz
C.
Shahih
D.
Dha’if
E.
Garib
II. Jawaban Pilihan ganda Bab 9
1. A
2. C
3. D
4. B
5. B
6. C
7. A
8. C
9. E
10. E
III. Uraian
1. Ditinjau dari sisi jumlah rawi
hadis dibagi menjadi; hadis mutawatir, dan hadis Ahad. Hadis mutawatir adalah
hadis yang merupakan tanggapan pancaindera, yang diriwayatkan oleh sejumlah
besar rawi, yang menurut kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat
untuk dusta. Hadis ahad adalah yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua,
tiga orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan mutawatir.
2. Kata Mutawatir secara etimologi
berarti Muttabi’ yang artinya yang datang beturut-turut dan
tidak ada jarak. Sedangkan secara terminologi hadis mutawatir adalah hadis yang
merupakan tanggapan pancaindera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi,
yang menurut kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.
3.
Syarat-syarat hadis sahih sebagai berikut:
- Hadisnya musnad. Maksudnya yaitu
hadis tersebut disandarkan kepada Nabi Saw, dengan disertai sanad.
- Sanadnya bersambung. Artinya, antara
rawi dari sanad hadis tersebut pernah bertemu langsung dengan gurunya.
- Seluruh rawinya adil dan dabith.
Maksud rawi yang adil yaitu rawi yang bertakwa dan menjaga kehormatan dirinya,
serta dapat perbuatan buruk dan dosa besar seperti syirik, fasik, dan bid’ah.
Adapun yang dimaksud dengan dabith
adalah kemampuan seorang rawi dalam menghafal hadis.
- Tidak ada syak. Artinya, hadis
tersebut tidak bertentangan dengan hadis dari rawi lain yang lebih kuat
darinya.
- Tidak ada ‘illah. Artinya, dalam
hadis tersebut tidak ditemukan cacat yang merusak kesahihan hadis.
4.
Menurut pendapat para ulama’ ahli hadis, bahwa tidak boleh ada keraguan
sedikit pun dalam memakai hadis mutawatir. Hadis mutawatir harus diyakini dan
dipercayai dengan sepenuh hati. Hal ini sama halnya dengan pengetahuan kita
tentang adanya udara, angin, panas, dingin, air, api dan jiwa, yang tanpa
membutuhkan penelitian ulang kita sudah percaya akan keberadaannya. Jadi,
dengan kata lain nahwa hukum hadis mutawatir adalah bersifat qath’i (pasti).
5. Secara etimologi kata gharib dari
gharaba - yahgribu yang artinya menyendiri, asing, atau terpisah. Sedangkan
secara terminologi hadis gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang
rawi, di manapun tempat sanad itu terjadi.
0 Response to "PREDIKSI SOAL UAMBNBK QURAN HADIS BAB 9 ( MEMAHAMI HADIS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS) KELAS 10 TINGKAT MADRASAH ALIYAH TAHUN 2020"
Post a Comment